“Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh
berharga”
Memang benar kata-kata Bang Haji
Rhoma Irama dalam lirik lagu berjudul kehilangan itu. Setiap orang pasti pernah
merasa kehilangan dalam hidupnya. Kehilangan seseorang, kehilangan cinta,
kehilangan barang, sampai kehilangan harga diri bisa saja terjadi. Dan berikut
merupakan kehilangan-kehilangan yang akan selalu saya ingat dalam hidup saya.
Ditinggal
seorang ayah bagai ditinggal separuh hidup saya. Bagaimana tidak, banyak hal
berubah setelah kepergiannya. Ayah, bukan sekedar ayah bagi saya. Selain
sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, ayah adalah seorang pemimpin,
panutan, guru. Saya ingin sepertinya, mewarisi sifat-sifatnya. Pekerja keras, disukai
banyak orang, punya banyak teman, dan ahli dalam berbicara di depan umum. Sifat
yang terakhir mungkin yang susah saya tiru. Keahliannya dalam berbicara depan
umum cukup mengagumkan. Namun sayang, pada Juni 2014 lalu ayah pergi
meninggalkan semuanya di dunia. Selamat jalan ...
Sejak kecil saya
sering bermain-main bersama mbah buyut yang biasa saya panggil “mbok”. Banyak
kenangan-kenangan indah bersamanya. Saya pernah menyembelih burung dara
bersamanya, bakar-bakar belut, dan banyak yang lain. Mbok adalah orang yang
taat beribadah. Meski di usianya yang sudah sangat lanjut, mbok masih menjalankan
ibadah puasa secara penuh. Pernah saya tanya padanya apakah tidak merasa lapar
dalam berpuasa. Dan jawabannya yang selalu aku ingat adalah, “wong niat poso kok sambat lesu, yo gak oleh”
(niat puasa kok mengeluh lapar, ya tidak boleh). Itulah mengapa saya jadi tidak
pernah mengeluh ketika berpuasa.
Mbok wafat pada
Juli 2013 pada malam pertama bulan Ramadhan.
3. Laptop
Ini merupakan
kehilangan barang terbesar yang saya alami. Laptop hadiah kelulusan dari
orangtua saya lari entah kemana. Sayang sekali apalagi ini laptop lumayan bagus
soalnya bisa buat main game bola. Dengan hilangnya laptop ini pada bulan Mei
2014, maka hilang juga game bola saya, beserta data-data penting termasuk tugas
Mata Kuliah SIG yang maha dahsyat.
4. HP
Ini sangat
memalukan. Saya dua kali kehilangan HP. Yang pertama saat kelas 2 SMP, HP merk
Sony Ericsson K300i hilang entah digondol siapa waktu di kelas. Saya sangat
ceroboh hingga tidak sadar HP dalam tas di belakang saya bisa lari sendiri.
Yang kedua pada
saat kelas 3 MA, waktu try out Ujian
Nasional HP Haier C700 amblas disita guru gara-gara waktu selesai mengerjakan
soal try out saya buka facebook. Ketahuan, langsung disita dan
tidak saya ambil sampai sekarang.
5. Nely
Ramadhani
Saya lupa kapan
tepatnya. Beberapa tahun lalu saya kehilangan teman. Teman bermain, teman
belajar, teman yang selalu ada untuk saya. Bahkan dia selalu membangunkan waktu
subuh. Dia tidak meninggal, hanya pergi waktu itu. Tapi saya tidak tahu ia
pergi kemana. Entah sekarang dimana dan bagaimana kabarnya saya tidak tahu. Dia
sudah tidak pernah menghubungi saya. Mungkin dia sudah lupa dengan saya.
Ini Nely
Well, dalam hidup pasti akan ada sebuah kehilangan. Dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti pasti akan ada kehilangan-kehilangan selanjutnya. Kadang kehilangan itu terasa sangat menyakitkan. Tinggal bagaimana kita untuk mengikhlaskan.
0 komentar:
Posting Komentar