Senin, 29 Desember 2014

Ayah


Momen yang selalu diingat serasa seperti baru saja terjadi. Sudah setengah tahun berlalu, tetapi memori tanggal 6 Juni 2014 masih terukir jelas. Aku masih ingat ketika malam sebelumnya aku tertidur di depan apotik Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Aku masih ingat saat pukul 10 pagi ibu menangis dari dalam ruang ICU setelah diperbolehkan masuk untuk melihat keadaan ayah. Dan aku masih sangat ingat kenangan memilukan bersama ibu menemani ayah menjalani saat-saat terakhir yang berat. Meski aku tak tahu seberapa besar harapan ayah untuk bisa bertahan, tapi aku selalu berdo’a untuk kesembuhan beliau di atas harapan yang mungkin terlihat tipis.
Ya Allah, seberat inikah yang dinamakan sakaratul maut? Jika memang hendak Engkau ambil ayah hamba, maka mudahkanlah.
----------------------------------------
Jam masuk ruang ICU habis. Setelah Shalat Jum’at, dari luar aku masih menunggu kabar baik yang mungkin terdengar.
Jam 2 ibu dipanggil seseorang dari dalam ruang ICU. Aku tetap berharap ada kabar baik.
Satu menit berlalu, terasa lama.
Dua menit, giliran aku dan adikku yang dipanggil. Sambil berjalan menuju pintu masuk, petugas medis yang memanggil berkata padaku dan adikku, “Sabar ya, Innalillahi wa inna ilaihi raji’uun.”
Semua orang mendengarnya, histeris. Aku tak pedulia apapun. Aku berlari ke dalam. Di samping ayah aku menangis. Tetapi belum sepenuhnya menangis. Aku baru menangis lepas keesokan harinya.
----------------------------------------
Dan sampai saat ini terkadang aku masih menangisinya. Ketika malam tidak bisa tidur atau ketika di kamar kos sendirian, aku menangis. Bahkan ketika membuat tulisan inipun air mata menetes untuk ayah.
Masih serasa tidak percaya. Aku sering bermimpi tentangnya. Atau terkadang aku merasa ayah masih mengikuti, masih mengawasiku, terasa masih dekat.
Aku teringat sebuah potongan lirik lagu tentang ayah.

Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah, dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Apa yang Saya Pikirkan?
Theme by Yusuf Fikri