Ada seorang anak kelas 1 SD, si anak mendapat rangking 1 ketika ujian kenaikan kelas. Sang ayah menawarkan untuk
membelikan tas baru sebagai hadiah, tapi si anak meminta bola
pingpong. Sampai kelas 6 SD, si anak selalu rangking 1. Sang ayah selalu
menawarkan hadiah menarik seperti sepeda, laptop
dsb, tapi si anak selalu menolak hadiah itu dan meminta bola
pingpong.
"Untuk apa kau meminta bola pingpong?, tanya ayah. "suatu saat
nanti akan aku beritahu", jawab anaknya.
Setelahlulus SMP dengan nilai
tertinggi, sang ayah menawarkan motor baru sebagai hadiah, tapi si anak
meminta bola pingpong saja.
"Untuk apa kau begini banyak meminta bola
pingpong?, tanya ayah."suatu saat nanti akan aku beritahu, ayah…",
jawab anaknya
Lulus SMA dengan nilai paling baik di sekolah favorit, sang
ayah menawarkan mobil pada anaknya, tapi si anak masih meminta bola
pingpong. Ketika ditanya, jawabannya masih sama.
Lulus kuliah dengan
hasil yang sangat baik dan diterima bekerja di perusahaan ternama, sang
ayah menawarkan rumah mewah untuk anaknya, namun si anak masih meminta
bola pingpong sebagai hadiah. Saat menikah pun, sang anak masih memilih
bolapingpong sebagai hadiah.
Setelah bertahun-tahun, sang ayah terbaring di rumah sakit dan
mendekati ajalnya, dia menelefon anaknya, "sudah saatnya kau beritahu
ayah, sebenarnya untuk apa semua bola pingpong yang kau minta selama
ini?, tanya sang ayah terbatuk-batuk. "Biar aku yang ke sana ayah, akan
aku katakan semuanya". Di perjalanan menuju rumah sakit, si anak
mengalami tabrakan yang merenggut ajalnya dan tidak ada seorang pun tahu
apa maksud dari bola pingpong yang dimintanya sejak kecil.
0 komentar:
Posting Komentar